Pelabuhan Sibolga Siap Layani Kapal Besar

Setelah puluhan tahun hanya disinggahi kapal-kapal pengangkut barang dan orang dalam skala kecil, tahun ini Pelabuhan Cabang Sibolga mulai disinggahi kapal berbobot besar, baik impor maupun kapal ekspor.

Manajer PT Pelindo I Cabang Sibolga Sihar Sihite membenarkan selama ini pelabuhan yang dipimpinnya tidak pernah diperhitungkan sebagai lokasi pengangkutan barang impor dan ekspor karena kalah pamor dengan pelabuhan Belawan dan Teluk Bayur, Sumatra Barat.

“Tahun ini merupakan tahun bersejarah bagi Pelabuhan Sibolga karena disinggahi kapal berbobot besar yang menurunkan barang impor dan mengangkut barang ekspor,” ujarnya kepada Bisnis hari ini, Kamis (6/9/2012).

Menurut dia, Juli lalu PT Mujur Timber mengekspor venner (lambaran tipis) kayu sebanyak 20 TEUs dengan kontainer 20 feet ke Beijing China. Setelah lama tidak digunakan menjadi pelabuhan ekspor, jelasnya, Sibolga tahun ini melakukan ekspor ke luar negeri.

PT Mujur Timber & Co. Ltd yang merupakan pabrik asbes (kayu lapis) berhenti berproduksi sekitar 10 tahun lalu karena diduga menampung kayu curian, sehingga pemiliknya yang kini buron Adelin Lis menutup pabrik tersebut. Tahun ini PT Mujur Timber & Co. Ltd di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumut kembali beroperasi dengan menghasilkan veneer keruing.

Sihar Sihite mengungkapkan selain kapal ekspor, Pelindo I Cabang Sibolga juga sudah disinggahi kapal besar membawa barang impor untuk kepentingan logistik pertambangan emas di Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan. Kapal impor perdana yang singgah di Sibolga itu, kata dia, disambut oleh Wali Kota Sibolga M. Syarfi Hutauruk.


emikian juga kapal kargo perdana MV Meratus Sumbawa tambat di Sibolga Mei lalu dengan mengangkut 75TEUs berukuran 20 feet milik PT SDV Logistics Indonesia.

Ke depan, kata dia, dengan beroperasinya kembali perusahaan PT Mujur Timber, Tambang Emas G-Resources, dan PT Sorik Mas Mining diharapkan pelabuhan Sibolga semakin ramai dikujungi kapal-kapal berbobot besar.

Penanganan bongkar muat kontainer di Sibolga, kata dia, baru dimulai kembali tahun ini, sedangkan beberapa tahun sebelumnya tidak ada kegiatan penanganan bongkar muat. ‘Sampai Augustus 2012, arus bongkar di Sibolga 439 box dan muat 157 box,” tandasnya