Menikmati Myanmar Dengan Kapal Pesiar


Orient-Express Hotels mengumumkan rencana peluncuran kapal pesiar mewah yang akan menyusuri Sungai Ayeyarwady di Myanmar.

Pelayaran mewah ini akan mulai beroperasi Juli 2013. Pariwisata Myanmar memang sedang berkembang pesat, setelah negara yang dulu mengucilkan diri ini keluar dari kungkungan rezim militer.

Angka kunjungan turis melonjak 30% pada 2011 menjadi 816.369 pengunjung, menurut Kementerian Perhotelan dan Pariwisata Myanmar. Pelayaran menyusuri Sungai Ayeyarwady, yang juga disebut Irrawaddy, menjanjikan pemandangan indah dan wisata budaya di sebuah negara yang jarang terekspos.

“Myanmar sama seperti Thailand atau Turki beberapa tahun lalu: murni dan tak tersentuh,” kata Marco Rosa, direktur pemasaran dan penjualan global untuk kereta api dan kapal pesiar di Orient-Express.

Kapal pesiar itu dinamakan Orcaella, seperti jenis lumba-lumba yang mendiami sungai sepanjang 2.000 kilometer lebih itu. Orcaella dibangun di Myanmar, dengan desain khusus yang memungkinkan kapal itu menjangkau wilayah hulu sungai. Kedalaman lunas di bawah air hanya 0,96 meter. Dengan demikian, kata Rosa, kapal itu bisa berlayar sampai ke Homalin, Myanmar barat laut, hanya 36 kilometer dari perbatasan India.

“Penumpang kami berkesempatan merasakan kenyamanan bintang lima, di wilayah yang biasanya dianggap sukar dijangkau akibat masalah infrastruktur,” ujarnya.

Orient-Express menyediakan pilihan pesiar tujuh hari maupun 11 hari. Di atas kapal, tersedia kelas yoga dan fotografi, plus pemandu wisata yang menjelaskan pemandangan di sekitar perjalanan. Jendela-jendela besar yang menghadap sungai bisa ditemukan di seluruh 25 kabin. Tamu yang diincar adalah eksekutif senior korporasi, kata Rosa, atau para pelancong yang sudah menabung bertahun-tahun untuk liburan yang unik.

“Kami tidak ingin mengundang semua orang ke kapal pesiar ini, hanya supaya penuh,” tambahnya. Rosa juga melihat persaingan dari perusahaan lain hampir tidak ada, karena Orient-Express memang melayani basis klien yang terpilih dan elite.

Tentu saja, pelayaran ini tak akan murah. Rosa tidak memberi tahu berapa harga tiket, tapi Orient-Express bukan perusahaan travel diskon. Karcis termurah kereta api Eastern & Oriental Express, dari Singapura ke Bangkok, mencapai $2.500 lebih.

Perusahaan itu merasa yakin dapat menangani infrastruktur Myanmar yang masih bermasalah. Orient-Express sudah 17 tahun beroperasi di negara itu, melalui kapal pesiar “Road to Mandalay”. Mereka juga mengelola Governor’s Residence Hotel di Yangon.

“Perubahan situasi politik juga telah mengubah drastis situasi kami,” kata Rosa. “Dalam 18 bulan terakhir, permintaan naik tajam, dan kami dibanjiri permohonan untuk menambah layanan di Myanmar.”
source : http://realtime.wsj.com